Minggu, 14 Oktober 2012

Sudut Favorit

Inilah sudut faforit pagiku...
Sengaja memfotonya dari jendela ujung kanan kelasku yang berada di lantai 3. Gedung itu lenggang, berbeda dengan kondisi kelasku yang pastinya penuh teriakan dan gelak tawa orang-orang. Sebagian dari mereka membentuk kelompok-kelompok kecil dengan topik pembicaraan berbeda. Suara yang keluar otomatis tak akan bisa kalian saring menjadi topik-topik tertentu,karena mereka berbicara di saat yang sama...
Sangat bising...

Aku selalu menikmati sapaan angin di jendela itu, suara yang ku dengar seolah berpamitan keluar melalui jendela 1,5 meter. Akupun selalu menyapanya seolah berkata, "aku masih dalam mimpi ketika menapak di ruang ini"...

Ruang WCU, itu sebutan untuk ruang kelasku...
Ruangan khusus untuk segerombolan orang penerima beasiswa yang meneruskan bangku perkuliahannya dengan serba sedikit dan serba cepat...
sedikit kaget ketika menerimanya...
sedikit bingung ketika menjalaninya...
sedikit ragu ketika memikirkan kelanjutannya...
lebih cepat dari pendidikan normal...
lebih cepat untuk bangun esok pagi...
lebih cepat pusing untuk hari ini...

Tak semata-mata negatif yang ada di ruang ini...
hal-hal yang ku anggap "keberuntungan" pun ada disini...
aku sedikit irit dalam mengeluarkan biaya pendidikan...
sedikit sadar bahwa kesuksesan diawali dari usaha...
sedikit terlatih untuk berlari cepat...
akupun lebih cepat mencari apa yang kubutuhkan...
lebih cepat mengerjakan apa yang menjadi kewajiban...
dan lebih cepat membagi waktuku untuk sekolah, organisasi, yayasan, teman dan keluarga...

tapi satu hal yang paling aku sadari,
aku sengaja dipertemukan dengan orang-orang beda karakter dengan tujuanyang sama...
termasuk "dia, dia, dia, dia" yang selalu ada di sudut tawa pagiku...

Kamis, 11 Oktober 2012

@duniabesarku

Kau benar kebutuhan yang ku punya...
Menjadi tegar tanpa menghela...

Kau benar mau yang ku genggam...
Bersama untuk rasa walau kadang tak senada...

Dan kau benar anggan yang kuraih...
Impian untuk selalu ada di antara sepertiga malammu...

Papa, Mama, Paribrata, Paridarma, Paricahya...
Bangga menjadi diri yang lahir dan tumbuh bersamamu...
Ku sadari kan menjadi lebih berat jika tanpamu...
Maka itu aku bersyukur pada-Nya setiap waktu...

Ini dunia besarku, dan aku sebagian dari mereka... []

Selasa, 09 Oktober 2012

HighOne


Hap!! Bluk.. bluk.. bluk..
Ini lah suara langkah kakiku seusai melopat dari salah satu gazebo fakultasku. Noda-noda disepatuku bertambah seiring jumlah langkahku yang membuat cipratan-cipratan noda diantara genangan air bekas hujan..
Aku bukan terburu-buru karna telat seperti kebiasaanku sehari-hari. Aku juga bukan sedang mengejar sekumpulan kawan-kawan untuk heboh bergosip. Aku juga bukan sedang olah raga (gak mungkin) karena hampir seluruh waktu luangku ku habiskan di depan laptop atau memilih untuk berhibernasi bagaikan beruang cantik di musim salju. Salah satu alasan pastinya adalah karena aku cuek. Hahahhaha...atau mungkin sedikit lola (loading lambat) untuk menyadari kejorokan akut yang ada di sepatu putihku sebelum tersadar karena ejekan orang.
YA... itu sedikit kebiasaan yang mungkin kalian bisa bayangkan sendiri keparahan apa yang akan terjadi selanjutnya dari sikap cuek, telatan dan sedikit jorok. Oleh karena itu untuk menghargai kreativitas imajinasi kalian maka aku STOP cerita tentang pribadi jelekku yang selanjutnya. Hahahaha
Namaku imaniar Ilmi Pariasa...lahir di Malang, 17 Mei 1990. So, kalo kalian pinter berhitung, maka umurku sekarang sudah 22 Tahun...cukup muda kan??. Tapi selama 22 tahun, aku paling gak bisa jawab kenapa aku dipanggil RISA. Harusnya kan riasa, asa, iman, ilmi, atau niar... itu koment-koment orang-orang usil yang punya banyak waktu luang selain koment tentang sepak bola. Tapi yang aku paling benci kalau ada yang nyeletuk kalo aku harusnya dipanggil Mani...#huuuumpf...#abaikan
Lahir di Malang dan besar di Malang. Miskin akan pengetahuan budaya daerah lain karena yang aku tau Cuma Malang aja. Semoga lahir di Malang bukan jadi awal ke-Malanganku... hahaha. Terbukti bahwa sebagian orang juga berpendapat bahwa hidupku ini sebenarnya dimulai dari keberuntungan...
Lahir 4 bulan 10 hari lebih awal daripada orang lain yang umumnya dierami dalam perut ibu tercinta selama 9 bulan 10 hari. Aku bukan premature, Cuma aku itu anak yang mandiri dari lahir, gak mau nyusahin orang tua terlalu lama. #Kelebihan 1 (Mandiri).meskipun ketika aku lahiranpun ayahku sempat kecopetan...anggap aja itu bukan ke-Malanganku tapi memang sudah waktunya buat bersedekah ke orang lain... sedekah sebagian dari iman...
4 bersaudara, anak ke 2, dan satu-satunya anak cewek, gak heran kalau aku sedikit tomboy. Tapi karena tomboy itu, aku punya kelebihan dari yang lain. Terbiasa bergerak lebih cepat dan gesit dibanding yang lain, keahlian memanjat cukup baik, suara melengking dengan arah jangkau kurang lebih 200 meter dan kreatif. #kelebihan 2 (Kreatif). Aku termasuk anak yang kreatif, ditengah-tengah orang-orang dijaman modern lagi berlomba-lomba membuat yang gak ada jadi ada, aku dari kecil malah sudah berfikir beda dari mereka. Keahlianku adalah membuat yang ada menjadi gak ada.
Bakatku yang satu ini mulai diasah dari TK. Membuat anak orang ilang disaat jam tidur siangnya dan dicari sama ayah ibunya sampe keliling komplek perumahan karna sedang aku didik menjadi salah satu anak yang hidup ramah dengan alam. Ya, disaat jam tidur siangnya anak cowok ini justru lagi cari kodok disawah belakang kompleks perumahan. Jangan Tanya lagi siapa otaknya...hahaha...eiiiits jangan salah, gak cuma monoton cari kodok aja kok, yuyu di pinggiran got,layangan disepanjang jalan, atau sekedar main kartu diatas genteng tetangga sampai dilempari batu sama yang punya rumah juga jadi pewarna bakatku yang satu ini.
Di SMP aku membuat lampu neon panjang kelas yang kira-kira 1,5-2 meter dari ada jadi gak ada. Buka sulap dan bukan sihir dalam hitungan detik si lampu sudah menghilang dari langit-langit kelas. Obsesi jadi anggota tim basket yang memunculkan ide buat latihan di dalam kelas, sekedar bermain sedikit trik melempar, sayangnya GAGAL dan dengan jelas terekam bagaikan edisi slowmotion di film-film laga, si lampu meluncur kebawah dengan anggun setelah di senggol si bola yang mulai menggoda. PYAAAAAAAR!! Pecahlah si lampu di genggaman lantai-lantai yang tak tau menau. Pecah, halus, dan rata. Ini juga yang jadi alasan kenapa ayahku dipanggil ke sekolah (Lagi). Dari yang seharusnya gak ada, jadi ada di sekolah buat gantiin lampu dan sedikit mendengarkan ceramah.#huuuumpf hela nafas panjang sambil bilang WAW. 
Dan kelebihanku selanjutnya adalah jujur. #kelebihan 3 jujur. Aku selalu menceritakan apa yang bisa aku ceritakan. Hal apapun itu. Bahkan tentang apa yang seharusnya gak aku sebut buat menjaga pamorku di hadapan fans-fansku. Sayangnya aku punya wajah yang sedikit melas dan tolol. Maka , mau gimanapun mukaku tetep aja keliatan melas, apapun ceritanya karena tanpa perlu aku jujur sekalipun mereka sudah bisa baca bahwa itu adalah cerita tentang kebodohanku. So, di Bully oleh 4 orang temanku yang lain udah jadi sarapan dan makan malamku sehari-hari karna kadar kepolosan yang akut.
@duniakecilpariasa


Ini adalah wajah-wajah 4 orang yang ku maksud...
Lihat wajah mereka dengan seksama dan bayangkan apa kebiasaan mereka...
and i will tell you one by one about us.... []